Siapa yang tidak tahu dengan SMA Banua? Ya, sekolah yang sangat luar biasa dan hanya orang-orang terpilih yang diterima di sekolah tersebut. Sekali pun anak tersebut sangat cerdas, jika tidak memenuhi syarat seperti kurang tinggi badan, maka akan dinyatakan gugur.
Pada tanggal 12 Mei 2014 di umumkan lah
hasil test administrasi dan Alhamdulillah ane lulus. Besoknya, ane langsung
berangkat ke BBBS (Bina Banua Boarding school) untuk melakukan test pengukuran
tinggi dan berat badan. Sekitar 300+ siswa dan siswi kalsel yang lulus test
administrasi berada di tempat tersebut. Semua siswa dan siswi tersebut
dikumpulkan dalam sebuah ruangan dan dibagi per kabupaten. Satu per satu siswa
di panggil namanya dan di ukur tingi dan berat badan. Ingat, di sini tidak ada
toleransi sedikit pun, bahkan ada yang sewaktu SMP masuk kelas akselerasi, tapi
tinggi adannya kurang, maka dinyatakan gugur dan langsung pulang. Bahkan ada
juga yang lebih ngenes,ya, siswi ntah dari daerah mana memiliki tinggi badan
154,7. Hanya kurang 0,3 cm saja, sungguh ngenes bukan? Untungnya kali itu nasib
ane ga ngenes kaya korban lainnya. Oke, setelah selesai test tersebut, semua
siswa dan siswi pulang dan menunggu pengumuman selanjutnya pada tanggal (ane
lupa) . Setelah di umumkan dan ternyata ane lulus, tibalah saatnya untuk
menghadapi test akademik dari tanggal 26 Mei 2014
sampai tanggal 31 Mei 2014 . Siswa dan siswi yang berasal dari daerah
yang jauh seperti Batola, Tanjung, dsb menginap di asrama BBBS sampai test
akademik selesai.
Hari pertama di sana
rasanya sungguh berat, sekali pun ada bule bule yang kece, ga ada pengaruhnya
di mood ane, ya namanya juga dia cowok ane cowok, kana ne bukan gay :3 . Sampai
hari ketiga, barulah di sana terasa sangat nyaman dan bahkan ane males pulang
soalnya udah punya banyak temen di sana dan asek asek bet mas bro. sempet sulit
adaptasi soalnya jam makan beda, biasanya ane makan waktu pagi, siang, sore,
malam dan tengah malam (itu porsi ane). Tapi, pas di sana cuman pagi, siang,
dan sore menjelang malam (sebelum magrib). Perut pun keroncongan saat malam
tiba.
Di asrama, ada 2
pembina yang akan selalu mengawasi, tiap sholat subuh dan magri, tiap kamar
bergiliran menunjuk salah seorang dari kamar tersebut untuk menjadi imam dan
melakukan kultum. Karena saat itu ada kakak kelas dan banyaknya siswa dari
sekolah lain, dalam satu kamar terdiri dari 7 orang, padahal biasanya hanya 4
orang.
Selama test tersebut,
ane banyak mengenal teman-teman dari berbagai daerah, seperti Ihza dari
Kotabaru, Fajar dan Madan dari Amuntai, Faiz dan Ekky dari Banjarmasin, Fajar
dan Sony dari Banjarbaru, Adit dan Ali dari Tanah Bumbu, dan masih banyak lagi.
Setelah satu minggu,
kami dipersilakan untuk pulang ke tempat masing-masing, ya saat itulah terjadi
perpisahan (ceileh lebay banget). Tinggal nunggu pengumaman aja lagi :3 Semoga
lulus, kehe wa?
Kurang detail? Ada yang
mau ditanyain? Coret-coret aja di komentar gan/sist :D